Allah Ta’ala telah menggambarkan kenikmatan surga
melalui berbagai macam cara. Terkadang, Allah mengacaukan akal sehat manusia
melalui firman-Nya dalam hadits qudsi, “Kusiapkan bagi hamba-hambaKu yang
sholih (di dalam surga, -pen), yaitu apa yang tak pernah dilihat mata, tak
pernah didengar telinga, dan tak pernah terlintas dalam hati semua manusia”,
kemudian Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda: “Bacalah jika
kalian mau, ‘Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah
dipandang’ (QS. As-Sajdah : 17)”[3]. Di tempat lain, Allah membandingkan
kenikmatan surga dengan dunia untuk menjatuhkan dan merendahkannya.
Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,
“Tempat cemeti di dalam surga lebih baik dari dunia dan seisinya”.[4]
Kenikmatan surga juga Allah Ta’ala gambarkan dengan menyebut manusia yang
berhasil memasuki surga dan selamat dari adzab neraka, sebagai orang yang
beroleh kemenangan yang besar. Sebagaimana Allah Ta’ala firmankan (yang
artinya), “Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah
memasukkannya ke dalam surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang
mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar” (QS. An-Nisaa’ :
13)[5] Inilah beberapa sifat dan kenikmatan yang ada di dalam surga dan neraka.